PERANAN TEKNOLOGI INFORMASI
DALAM PERUSAHAAN KFC
Disusun
untuk memenuhi dan melengkapi tugas Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen
Oleh :
Etika Saraswati
11130082
JURUSAN AKUNTANSI
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI
BANK BPD JATENG
SEMARANG
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah
SWT atas segala limpahan rahmat dan karunia Nya, sehingga penulis mampu
menyelesaikan tugas ini dengan baik.
Makalah
ini disusun dengan tujuan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Sistem Informasi
Manajemen yang diampu oleh Septia Lutfi,S.kom. ,M.kom. Pada kesempatan ini,
Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak dan Ibu saya yang telah
mendoakan sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan lancar.Ucapan terima
kasih disampaikan juga kepada dosen pengampu yang telah memberikan
arahan.Penulis menyadari bahwa “tiada gading yang tak retak” tentunya tugas ini
masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
konstruktif dari pembaca akan dijadikan motivasi demi penyempurnaan dan
perkembangan selanjutnya. Penulis berharap, makalah ini dapat bermanfaat bagi
semua orang yang membacanya.
Semarang, 20 Oktober 2015
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
B.
RUMUSAN MASALAH
C.
TUJUAN
BAB II PEMBAHASAN
A.
PERANAN TEKNOLOGI INFORMASI BAGI PERUSAHAAN
B.
PERANAN TEKNOLOGI INFORMASI BAGI
PERUSAHAAN KFC.
C.
TEKNLOGI YANG DIIMPLEMENTASIKAN
D.
BAGAIMANA TEKNOLOGI MANINGKATKAN
PERFORMA PERUSAHAAN KFC
BAB III PENUTUP
A.
KESIMPULAN
B.
SARAN
DAFTAR PUSTAKA
C.
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Saat ini penerapan teknologi informasi dan
komunikasi diperlukan dalam dunia bisnis sebagai alat bantu dalam upaya
memenangkan persaingan. Pembangunan Teknologi Informasi Perusahaan dilakukan
secara bertahap sebelum sebuah sistem holistik atau menyeluruh selesai
dibangun, hal tersebut disesuaikan dengan kekuatan sumber dayayang
dimiliki.Dalam penerapannya rencana strategis TeknologiInformasi senantiasa
diselaraskan dengan Rencana Perusahaan, agar setiap penerapan Teknologi
Informasi dapat memberikan nilai bagi Perusahaan. Mengacu kepada Arsitektur
Teknologi Informasi Perusahaan pembangunan, penerapan Teknologi Informasi yang
dilakukan dikategorikan sebagai berikut :
1. Aplikasi
Teknologi Informasi yang menjadi landasan dari berbagai aplikasi lain yang ada di
dalam Perusahaan antara lain sistem operasi, basis data, network management dan
lain-lain.
2. Aplikasi
yang sifatnya mendasar (utility) yaitu aplikasi Teknologi Informasi yang dipergunakan
untuk berbagai urusan utilisasi sumber daya Perusahaan anatara lain sistem
penggajian, sistem akuntansi & keuangan dan lain-lain.
3. Aplikasi
Teknologi Informasi yang sesuai dengan kebutuhan spesifikPerusahaan terutama
yang berkaitan dengan proses penciptaan produk/jasa yang ditawarkan Perusahaan
antara lain Aplikasi Properti, Aplikasi Forwarding dan Aplikasi Pergudangan.
Departemen IT sering kali dipandang sebelah
mata karena merupakan departemen yang hanya bisa menghabiskan uang tanpa bisa
menghasilkan uang, hal inilah yang kadang menjadi problematika tersendiri bagi
departemen IT di perusahaan. Terkadang banyak perusahaan memandang sebelah mata
akan peran IT dalam menunjang proses di Perusahaan tersebut, memang belum
banyak alat ukur yang dapat digunakan untuk mengukur seberapa besar IT berperan
atau ikut andil dalam memajukan perusahaan?.
Beberapa penerapan dari Teknologi Informasi
dan Komunikasi antara lain dalam perusahaan, dunia bisnis, sektor perbankan,
pendidikan, dan kesehatan. Dan yang akan dibahas disini adalah khusus penerapan
Teknologi Infromasi dan Komunikasi dalam Perusahaan.
Penerapan Teknologi Informasi dan
Komunikasi banyak digunakan para usahawan.Kebutuhan efisiensi waktu dan biaya
menyebabkan setiap pelaku usaha merasa perlu menerapkan teknologi informasi
dalam lingkungan kerja.Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi menyebabkan
perubahan bada kebiasaan kerja.Misalnya penerapan Enterprice Resource Planning
(ERP). ERP adalah salah satu aplikasi perangkat lunak yang mencakup sistem
manajemen dalam perusahaan, cara lama kebanyakan untuk dapat
mengetahui andil departemen IT di perusahaan adalah dengan mengetahui
keuntungan-keuntungan penerapan teknologi IT di perusahaan tersebut, misalnya :
1.
Yang tadinya manual menjadi otomatis,
dan hal ini mengurangi biaya untuk tenaga kerjanya, biaya untuk kertas, alat
tulis, dll.
2.
Waktu mengerjakan lebih cepat dengan
adanya IT. Sebab dengan IT ini akan memperbendek rantai birokrasi, yang tadinya
selesai dalam 1 minggu dengan IT hanya butuh waktu 1 hari. Apabila waktu tadi
kita konversikan ke biaya maka akan mendapatkan penghematan sekian rupiah.
3.
Pengambilan keputusan yang lebih
cepat, karena dengan IT maka data yang dibutuhkan dapat diperoleh dengan cepat.
Hal ini tentu saja akan menjadikan perusahaan menjadi lebih kompetitif. Sebab
dampaknya akan sangat besar bisa jadi karena pengambilan keputusan yang lambat
sebuah perusahaan akan kehilangan banyak order.
4.
Dengan penerapan teknologi IT kita
akan dapat menghemat baiaya promosi dan pemasaran, karena promosi lewat web
site akan sangat murah dan konsumen dapat melihat profil perusahaan dari mana
saja diseluruh dunia.
5.
Dengan IT maka sistem akan dapat
terintegrasi disemua kantor atau perusahaan sehingga hal ini akan dapat
meningkatkan kecepatan dalam merespon sesuatu dan pihak manajemen akan dengan
cepat mengetahui kondisi perusahaannya tanpa harus berkunjung ke kantor cabang
yang jauh dan memakan biaya transportasi.
Jadi sebenarnya penerapan IT ini akan
sangat menghemat biaya di semua aspek, baik tenaga kerja, proses, pemasaran,
maupun manajemen. Dan penerapan IT ini juga akan dapat mempercepat kemajuan
perusahaan, dengan semain meningkatnya margin perusahaan.Untuk mengetahui
secara pasti berapa keuntungan yang dihasilkan oleh IT maka Anda dapat menghitungnya
dari penghematan-penghematan yang dihasilkan perusahaan Anda sebagai imbas dari
penerapan IT dikonversikan ke Rupiah, dan kemajuan-kemajuan yang dicapai
perusahaan anda dari penerapan IT ini, maka akan muncul angka yang cukup
signifikan.
Sistem Informasi
secara umum mempunyai beebrapa peranan dalam perusahaan, diantaranya sebagai
berikut:
1.
Minimize risk
Setiap
bisnis memiliki risiko, terutama berkaitan dengan factorfaktor keuangan. Pada
umumnya risiko berasal dari ketidakpastian dalam berbagai hal dan aspek-aspek
eksternal lain yang berada diluar control perusahaan..Saat ini berbagai jenis
aplikasi telah tersedia untuk mengurangi risiko-risiko yang kerap dihadapi oleh
bisnis seperti forecasting, financialadvisory, planningexpert
dan lain-lain.Kehadiran teknologi informasi selain harus mampu membantu
perusahaan mengurangi risiko bisnis yang ada, perlu pula menjadi sarana untuk
membantu manajemen dalam mengelola risiko yang dihadapi.
2.
Cost
Peranan
teknologi informasi sebagai katalisator dalam berbagai usaha pengurangan
biaya-biaya operasional perusahaan pada akhirnya akan berpengaruh terhadap
profitabilitas perusahaan. Sehubungan dengan hal tersebut biasanya ada empat
cara yang ditawarkan teknologi informasi untuk mengurangi biaya-biaya kegiatan
operasional yaitu:
a. Eleminasi
proses
Implementasi berbagai komponen teknologi
informasi akan mampu menghilangkan atau mengeliminasi proses-proses yang dirasa
tidak perlu. Contoh call center untuk menggantikan fungsi layanan pelanggan
dalam menghadapi keluhan pelanggan.
b. Simplifikasi
proses
Berbagai
proses yang panjang dan berbelit-belit (birokratis) biasanya dapat
disederhanakan dengan mengimplementasikan berbagai komponen teknologi
informasi. Contoh order dapat dilakukan melalui situs perusahaan tanpa perlu
datang ke bagian pelayanan order.
c.
Integrasi proses
Teknologi informasi juga mampu
melakukan pengintegrasian beberapa proses menjadi satu sehingga terasa lebih
cepat dan praktis (secara langsung akan meningkatkan kepuasan pelanggan juga).
d.
Proses
Mengubah
proses manual menjadi otomatis merupakan tawaran klasik dari teknologi
informasi.
3.
Add Value
Peranan
selanjutnya dari teknologi informasi adalah untuk menciptakan value bagi
pelanggan perusahaan.Tujuan akhir dari penciptaan value tidak sekedar untuk
memuaskan pelanggan, tetapi lebih jauh lagi untuk menciptakan loyalitas
sehingga pelanggan tersebut bersedia selalu menjadi konsumennya untuk jangka
panjang.
4.
new realities
Perkembangan
teknologi informasi terakhir yang ditandai dengan pesatnya teknologi internet
telah mampu menciptakan suatu arena bersaing baru bagi perusahaan, yaitu di
dunia maya. Berbagai konsep e-business semacan e-commerce, e-procurement,
e-customer, e-loyalty, dan lain-lainnya pada
dasarnya merupakan cara pandang baru dalam menanggapi mekanisme bisnis di era
globalisasi informasi.
Bagi beberapa perusahaan, sebuah strategi
IT tidak selalu pada kasus yang formal. Walaupun dinamakan perencanaan Sistem
Informasi (IS) “Strategic”, arsitektur aplikasi, data, teknologi dan
proses manajemen IS, yang terdiri dari standar pengembangan dan pelaporan,
semuanya disajikan dengan rencana, proses dan kebutuhan dari bisnis yang ada
saat ini. Tidak ada acuan atau philosofi untuk kegunaan teknologi di perusahaan
dan tidak terkesan adanya aturan yang signifikan dalam menentukan strategi mana
yang lebih efektif, menguntungkan dan dapat dikerjakan dengan mudah.
Dalam lingkungan konvensional, hubungan
antara strategi kompetitif perusahaan dan manfaat penggunaan IT dikembangkan
melalui beberapa lapisan; dari perencanaan, analisa dan perancangan.Dapat
dipahami bila pada ligkungan sseperti ini IT memiliki pengaruh yang kecil
terhadap strategi kompetitif perusahaan. Sejalan dengan semakin luasnya
pemanfaatan IT di lingkungan bisnis, semakin terlihat tidak ada lagi pemisahan
antara IT dan Strategi kompetitif perusahaan, karena semua strategi kompetitif
harus memiliki IT sama halnya dengan memiliki marketing, produsen dan keuangan.
Strategi IT membantu manager untuk
mendefinisikan batasan pembuatan keputusan untuk tindakan berikutnya, tapi
menghentikan dengan singkat dalam menentukan tindakan untuk dirinya sendiri.Hal
ini merupakan perbedaan mendasar antara Strategi IT dan perencanaan IT.
Strategi IT merupakan kumpulan prioritas yang menguasai pembuatan keputusan
bagi user dan proses data profesional. Hal itu merupakan bentuk aturan
framework untuk kegunaan IT dalam perusahaan, dan menjelaskan bagaimana seorang
eksekutif senior pada perusahaan akan berhubungan pada infrastruktur IT.
Perencanaan IT pada hal lain, memfokuskan pada pelaksanaan dari Strategi IT.
Perencanaan Strategis Sistem Informasi
diperlukan agar sebuah organisasi dapat mengenali target terbaik untuk
melakukan pembelian dan penerapan sistem informasi manajemen dan menolong untuk
memaksimalkan hasil dari investasi pada bidang teknologi informasi. Sebuah
sistem informasi yang dibuat berdasarkan Perancangan Startegis Sistem Informasi
yang baik, akan membantu sebuah organisasi dalam pengambilan keputusan untuk
melakukan rencana bisnisnya dan merealisasikan pencapian bisnisnya. Dalam dunia
bisnis saat ini, penerapan dari teknologi informasi untuk menentukan strategi
perusahaan adalah salah satu cara yang paling efektif untuk meningkatkan
performa bisnis.
Strategi TI
diperlukan untuk
•
Pengetahuan mengenai teknologi baru
• Dilibatkan
dalam perencanaan taktis dan strategis
• Dibahas
dalam diskusi perusahaan
• Memahami
kelebihan dan kekurangan teknologi
Dengan semakin berkembangnya peranan
teknologi informasi dalam dunia bisnis, maka menuntut manajemen SI/TI untuk
menghasilkan Sistem Informasi yang layak dan mendukung kegiatan bisnis.Untuk
itu, dituntut sebuah perubahan dalam bidang manajemen SI/TI.Perubahan yang
terjadi adalah dengan diterapkannya Perancangan Strategis Sistem Informasi
untuk memenuhi tuntutan menghasilkan SI yang mendukung kegiatan bisnis suatu
organisasi.Seiring dengan perkembangan zaman dan dunia bisnis, peningkatan
Perencanaan Strategis Sistem Informasi menjadi tantangan serius bagi pihak
manajemen SI/TI.
SI/TI sebagai Enabler,
Organisasi/perusahaan dituntut untuk mengaplikasikan teknologi bukan hanya
untuk menjaga eksistensi bisnisnya melainkan juga untuk menciptakan peluang
dalam persaingan.Pemahaman mengenai peran pengembangan teknologi dan sistem
informasi diperlukan untuk mengelola teknologi dan sistem informasi dalam
organisasi itu sendiri.
IT mendukung
perusahaan/organisasi di level
• Strategik
Relevan
dengan target pencapaian jangka panjang dan bisnis secara keseluruhan
• Taktis
Diperlukan
untuk mencapai rencana dan tujuan strategis dalam rangka melakukan perubahan
menuju sukses
•
Operasional
Proses dan
aksi yang harus dilakukan sehari-hari untuk menjaga kinerja
Keterkaitan
Bisnis dengan SI/TI
Kesesuaian TI dan Bisnis
Ø
Melakukan sinergi antara external
dan internal domain
Ø
Pilihan strategis external harus
selaras dengan pengaturan internal => umum dalam bisnis
Ø
Domain TI:
Strategi untuk TI harus terlihat
pada external domain: menentukan posisi/formula perusahaan dalam pasaran produk
TI
Ø
TI => enabler: menentukan atau
membentuk strategi bisnis (tidak hanya berfungsi sebagairesponse/support
terhadap kebutuhan strategi bisnis).
Integrasi Fungsional TI bagi perusahaan:
-
Strategi bisnis dan strategi TI,
pada tingkat eksekusi dan fungsional.
-
Operasional bisnis dan infrastruktur
TI
-
Hubungan antara administrasi proses
bisnis dan proses TI supaya eksekusi strategi dapat dilaksanakan.
Fungsional
sering disebut kemampuan TI untuk memberikan solusi bagi proses bisnis (lebih
efisien, efektif, reduced cost).
B. Rumusan masalah
1.
Apa fungsi teknologi, informasi
dalam perusahaan ?
2.
Teknologi Informasi Pada Perusahaan KFC ?
3. Apa itu
Replikasi?
C. Tujuan
1.
Untuk mengetahui fungsi teknologi, informasi dalam perusahaan.
2.
Untuk mengetahui Teknologi Informasi Pada Perusahaan KFC.
3.
Untuk mengetahui Replikasi .
BAB II
PEMBAHASAN
A. Peranan teknologi informasi bagi perusahaan
Dalam
persaingan bisnis yang semakin ketat saat ini, kita harus dapat memberikan jasa
atau produk yang inovatif, harga kompetitif dan menguntungkan perusahaan.
Menyangkut harga yang kompetitif dan menguntungkan perusahaan ini sering
berlawanan satu dengan yang lain. Jika harga kompetitif maka perusahaan bisa
rugi, atau jika mau menguntungkan perusahaan maka harga sulit menjadi
kompetitif.
Untuk dapat melakukan keduanya (harga
kompetitif dan menguntungkan perusahaan) kita harus memperoleh informasi
yang akurat mengenai kinerja perusahaan. Secara praktis pertanyaannya dengan
harga minimal berapa perusahaan mulai untung untuk setiap produk atau jasa yang
akan diberikan ?Pertanyaan yang sederhana ini memerlukan banyak data untuk
menjawabnya. Menggunakan sistem manual untuk menjawab ini akan memerlukan waktu
berhari-hari dan mungkin juga jawabannya tidak akurat. Dengan menggunakan
teknologi informasi, informasi bisa didapatkan dalam hitungan detik.
Perusahaan yang menggunakan teknologi
informasi secara menyeluruh akan mempunyai catatan secara otomatis pada setiap
proses produksi, pembelian, penerimaan barang, penjualan, pengiriman
pengeluaran uang, penerimaan pembayaran dan semua transaksi keuangan langsung
terjurnal otomatis. Dari informasi yang sudah menyatu inilah, kita dapat
memperoleh hasil analisa yang cepat dan mengambil keputusan bisnis dengan
cepat.
Dengan penjelasan di atas, peranan
teknologi informasi (IT) sangat penting bagi perusahaan untuk dapat
mengambil keputusan bisnis secara tepat dan cepat.
B.Peranan Teknologi Informasi Bagi
Perusahaan KFC.
1.
Profil Perusahaan
KFC (dulu dikenal dengan nama Kentucky Fried Chicken)
adalah suatu merek dagang waralaba dari Yum! Brands, Inc., yang bermarkas di
Louisville, Kentucky, Amerika Serikat. Didirikan oleh Col. Harland Sanders, KFC
dikenal terutama karena ayam gorengnya, yang biasa disajikan dalam bucket.
Col. Sanders mulai menjual ayam gorengnya di pom
bensin miliknya pada
tahun 1939
di Corbin, Kentucky yang selanjutnya pindah ke sebuah motel. Ia menutup
usahanya pada akhir 1940-an sewaktu jalan tol Interstate melalui kotanya. Pada
awal 1950an, ia mulai berkeliling Amerika Serikat dan bertemu dengan Pete
Harman di Salt Lake City, Utah, dan pada tahun 1952 bersama-sama mendirikan
restoran Kentucky Fried Chicken yang pertama di dunia (restoran pertamanya
tidak menggunakan nama tersebut). Sanders menjual seluruh waralaba KFC pada
tahun 1964 senilai 2 juta USD, yang sejak itu telah dijual kembali sebanyak
tiga kali. Pemilik terakhir adalah PepsiCo, yang menggabungkannya ke dalam
divisi perusahaan Tricon Global Restaurants yang sekarang dikenal sebagai Yum!
Brands, Inc. Pada tahun 1997, Tricon terpisah dari PepsiCo.
C.Teknlogi yang diimplementasikan
Proses bisnis yang digunakan dalam mengimplementasikan
teknologi pada KFC yaitu replikasi.
D.
Bagaimana
Teknologi Maningkatkan Performa Perusahaan KFC
Replikasi adalah suatu teknik untuk melakukan copy dan
pendistribusian data dan objek-objek database dari satu database ke database
lain dan melaksanakan sinkronisasi antara database sehingga konsistensi data
dapat terjamin. Dengan menggunakan teknik replikasi ini, data dapat
didistribusikan ke lokasi yang berbeda melalui koneksi jaringan lokal maupun
internet.Replikasi juga memungkinkan untuk mendukung kinerja aplikasi,
penyebaran data fisik sesuai dengan penggunaannya, seperti pemrosesan transaksi
online dan DSS (Desiscion Support System) atau pemrosessan database
terdistribusi melalui beberapa server. KFC dalam penerapan operasional
transaksinya transactional replication,maka diantara KFC pusat dan KFC di tiap
cabangdapat saling mengirimkan data untuk senantiasa menjaga ketersediaan data
yang terbaru.
Penggunaan Teknologi
Informasi di suatu perusahaan sangat vital untuk memberikan kontribusi positif
bagi pengembangan dan kelangsungan perusahaan baik untuk efisiensi, efektivitas
dan produktivitas perusahaan. Peran teknologi informasi bagi sebuah perusahaan
dapat kita lihat dengan menggunakan kategori yang diperkenalkan oleh G.R.
Terry, ada 5 peranan mendasar teknologi informasi di sebuah perusahaan, yaitu:
·
Fungsi
Operasional akan membuat struktur organisasi menjadi lebih ramping telah
diambil alih fungsinya oleh teknologi informasi. Karena sifat penggunaannya
yang menyebar di seluruh fungsi organisasi, unit terkait dengan manajemen
teknologi informasi akan menjalankan fungsinya sebagai supporting agency dimana
teknologi informasi dianggap sebagai sebuah firm infrastructure.
·
Fungsi
Monitoring and Control mengandung arti bahwa keberadaan teknologi informasi
akan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dengan aktivitas di levell
manajerial embedded di dalam setiap fungsi manajer, sehingga struktur
organisasi unit terkait dengannya harus dapat memiliki span of control atau
peer relationship yang memungkinkan terjadinya interaksi efektif dengan para
manajer di perusahaan terkait.
·
Fungsi
Planning and Decision mengangkat teknologi informasi ke tataran peran yang
lebih strategis lagi karena keberadaannya sebagai enabler dari rencana bisnis
perusahaan dan merupakan sebuah knowledge generator bagi para pimpinan
perusahaan yang dihadapkan pada realitas untuk mengambil sejumlah keputusan
penting sehari-harinya. Tidak jarang perusahaan yang pada akhirnya memilih
menempatkan unit teknologi informasi sebagai bagian dari fungsi perencanaan
dan/atau pengembangan korporat karena fungsi strategis tersebut di atas.
·
Fungsi
Communication secara prinsip termasuk ke dalam firm infrastructure dalam era
organisasi moderen dimana teknologi informasi ditempatkan posisinya sebagai
sarana atau media individu perusahaan dalam berkomunikasi, berkolaborasi,
berkooperasi, dan berinteraksi.
·
Fungsi
Interorganisational merupakan sebuah peranan yang cukup unik karena dipicu oleh
semangat globalisasi yang memaksa perusahaan untuk melakukan kolaborasi atau
menjalin kemitraan dengan sejumlah perusahaan lain. Konsep kemitraan strategis
atau partnerships berbasis teknologi informasi seperti pada implementasi Supply
Chain Management atau Enterprise Resource Planning membuat perusahaan melakukan
sejumlah terobosan penting dalam mendesain struktur organisasi unit teknologi
informasinya. Bahkan tidak jarang ditemui perusahaan yang cenderung melakukan
kegiatan pengalihdayaan atau outsourcing sejumlah proses bisnis terkait dengan
manajemen teknologi informasinya ke pihak lain demi kelancaran bisnisnya.
Tipe dan fungsi peranan
teknologi informasi ini secara langsung akan berpengaruh terhadap rancangan
atau desain struktur organisasi perusahaan; dan struktur organisasi departemen,
divisi, atau unit terkait dengan sistem informasi, teknologi informasi, dan
manajemen informasi.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Perusahaan yang menggunakan
teknologi informasi secara menyeluruh akan mempunyai catatan secara otomatis
pada setiap proses produksi, pembelian, penerimaan barang, penjualan,
pengiriman pengeluaran uang, penerimaan pembayaran dan semua transaksi keuangan
langsung terjurnal otomatis. Dari informasi yang sudah menyatu inilah,
kita dapat memperoleh hasil analisa yang cepat dan mengambil keputusan bisnis
dengan cepat.
B.SARAN
Teknologi informasi di dunia sudah semakin
canggih, dengan begitu kita bisa memanfaatkannya. Melalui media – media sosial
kita bisa menawarkan barang atupun jasa, banyak online shop atau situs – situs
jual beli resmi jadi kita bisa memasarkan barang tanpa menjejerkan dagangan
kita. Kreatifitas dan inovatif dalam kemasan bisa menambah nilai jual, kita
cukup menawarkan sesuatu yang berbeda, maka pembelipun akan tertarik dengan apa
yang kita tawarkan.
DAFTAR
PUSTAKA